Minggu, 16 Desember 2012


  • Formulir Pendaftaran Menjadi Agen Haji dan Umrah Faqhy Indah Wisata

  •  -
  •  -
  •  -
UNTUK APA KITA Ber'HAJI???

Diterbitkan di buletin Tanpa Nama
Prodi AF, FAK Ushuluddin, UIN Jakarta.

Mayoritas muslim menganggap bahwa menunaikan ibadah haji karena memenuhi panggilan Tuhan yang sedang kangen akan dirinya. oleh karenanya, ia mengucapkan “ada apa Tuhan, kini saya sudah hadir di hadapanMu untuk melenyapkan segala kangen yang sudah lama Kau pendam” ketika sampai di Makkah.

Ibadah haji merupakan peninggalan sejarah keagamaan terbesar dalam sejarah dunia yang sudah dan akan terus eksis dan diyakini umat manusia. Ia tidak hanya mengajak seluruh umat manusia kembali tiga ribu enam ratus tahun silam, namun juga mengajarkan tentang makna-makna kemanusiaan, mengajarkan hakikat manusia yang sesungguhnya.

Namun begitu naif ketika haji dimaknai sebagai bentuk pemenuhan panggilan Tuhan. pemahaman ini mengindikasikan bahwa setiap bulan Dzulhijjah, Tuhan sedang nongkrong, ngopi, santai atau gelisah karena saking kangennya kepada manusia. Lantas bagaimana jika tak seorang muslim pun yang menunaikan haji –tak mau memenuhi panggilannya-, Tuhan akan sakit hati dengan manusia. Maka selamat untuk manusia karena telah berhasil memermainkan perasaan Tuhan.

Di samping itu, pemahaman tadi sangat bertentangan dengan rasio. Tuhan, Ia adalah dzatagung yang tak terbataskan oleh apapun. Sangat berbeda dengan Ka’bah. Ka’bah adalah makhluk, benda yang berada dalam kungkungan waktu, selalu terikat dengan ruang dan waktu. Oleh karena itu, jika Tuhan diejawantahkan ke dalam materi –Tuhan sedang ngopi dan segala macam-, jelas menyamakan dzat-Nya dengan sesuatu yang temporal, membatasiNya sama dengan makhluk. Tuhan sederajat dengan materi dan materi sederajat pula dengan Tuhan.

Pemahaman seperti itu tidak dapat dipungkiri lagi. Ia telah merasuk dalam tiap jiwa dan raga muslim pada umumnya. Sehingga pemahaman itu membentuk pemikiran yang terus melekat dan diyakini sepanjang hidup, kemudian juga diturunkan kepada anak cucunya dan juga tetap bertahan sampi sekarang.

Makna haji yang sebenarnya dapat diperhatikan dari segala implementasi haji itu sendiri. Di sanalah terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang patut manusia pahami dan diaplikasikan dalam bergaul dengan orang lain, tuhan, lingkungan dan dengan ketiganya. Intinya nilai-nilai yang mengajarkan kepada manusia bagaimana seharusnya ia menyikapi segala persamaan dan perbedaan yang ada dalam kehidupan.

Makna yang paling ditekankan dalam pelaksanaan haji adalah pelajaran tentang sosial, bagaimana seharusnya manusia dalam menghadapi manusia yang lain yang ditunjukkan dalam praktek-praktek haji. Misalnya, jemaah haji harus menggunakan pakaian ihram putih dan tawaf bersama. Ini menunjukkan bahwa perbedaan latar belakang bangsa, pemahaman (perbedaan madzhab), kekayaan, budaya, postur tubuh dan perbedaan lainnya tak menjadi halangan untuk berdamai menciptakan kearifan di muka bumi.

Manusia harus saling menghargai sejauh apapun perbedaan yang dimiliki. Hal ini tidak hanya terbatas pada kalangan muslim saja, tetapi juga dengan non muslim pun atau sebaliknya, karena tidak dipandang dari perbedaannya, tetapi dipandang dari persamaannya, sama-sama manusia, sama-sama bertujuan. Oleh karena itu, tak perlu mengharuskan perbedaan orang lain sama dengan apa yang dimiliki tiap personal. Ini lah kesucian hati manusia.

Di samping itu, manusia dituntun untuk menjaga lingkungan yang tampak pada larangan membunuh hewan dan sebagainya. Ini juga sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam.

Jelaslah, selain haji merupakan kewajiban, juga terdapat makna indah yang harus dipahami dan dikerjakan untuk kesejahteraan. Hal ini yang mendorong muslim terus beribadah haji dengan harapan sekembalinya dari haji ke tanah air akan sadar terhadap eksistensi diri sebagai manusia sosial.

DEFENISI UMROH

Umrah disebut Hajjul Ashghar (Haji Kecil), Kata ini berasal dari kata i`timaar (kata berimbuhan). Cara melaksanakannya; Orang yang hendak umrah melakukan ihram dari mikat, kemudian melaksanakan tawaf qudum, lalu sai dan tahallul dengan mencukur atau menggunting rambut.

Umrah (bahasa Arab: عمرة) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Pada istilah teknis syari’ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka’bah dan Sa’i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Tipe Umrah

Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah yang tidak terkait dengan haji.

Umrah Mufradah
Umrah Tamattu’
Umrah Sunah

Tata Cara umrah

Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.
Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya.
Sesampai di ka’bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri.
Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
Dengan demikian selesai sudah amalan umrah

SITUS SEJARAH MADINAH


Masjid Rasul: Pertama kali dibangun pada tahun 622 SM. Mesjid yang kedua terbesar di dunia dan merupakan mesjid suci kedua di tanah Haram.
Masjid Quba : Merupakan mesjid pertama dalam sejarah Islam dan terletak sekitar tiga kilometer dari Al Masjid Nabawi.
Masjid Jummah : Terletak di Madinah.
Masjid Zarrar : Dihancurkan saat Muslim bersembunyi dari serangan non-Muslim. Mesjid ini masih ada.

Masjid Miqat (Bir-Zulhalifa, Abyar-e-Ali) :  Mesjid ini terletak sekitar 12 kilometer dari Madinah dan ditetapkan sebagai Miqat bagi Jamaah Haji. Disini terdapat sumur yang disebut sumur Ali dan tempat dimana juga disebut sebagai Abyar-e-Ali. Semua bus / kendaraan menuju Makkah berhenti disini dan jamaah mengganti Ihram disni.
Masjid Ghamama : Terletak pada jarak jalan kaki dari Al Masjid Nabawi, dan disiini Rasul Allah (damai dan berkah Allah bersamanya) melakuan sholat hujan. Juga disebut Masjid al-Eid untuk Rasul (damai dan sejahtera Allah baginya) dan pengikutnya juga pernah sholat Ied disini.

Masjid Abu Bakar : Terletak hanya 40 yard dari Masjid Ghamama, barat day Al Masjid Nabawi.
Masjid Ali : Mesjid Ali terletak dekat dengan Al Masjid Nabawi.
Masjid Umar :It is situated near Masjid Ghamama .
Masjid Bilal : Terletak dekat dengan pasar.
Gunung Uhud dan Makam Martyrs : Gunung Uhud merupakan medan pertempuran kedua islam. Di Uhud terletak makam dan Sayed-us-Shuda Hazarat Hamza (Paman Rasul).

Masjid Qiblatain : Merupakan mesjid dimana Muhammad (damai dan sejahtera Allah kepadanya) diminta untuk mengganti arah kiblat.

Sejarah Singkat Kota Mekkah Berumrah & Berhaji


 

Kota Mekkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah tepatnya pada koordinat 21°25′24″LU, 39°49′24″BT .Koordinat: 21°25′24″LU, 39°49′24″BT Kotanya merupakan lembah sempit yang dikelilingi gunung gunung dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.Perkembangan kota Mekkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka'bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada pasa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina dan Afrika. Tokoh sebagai kepala kabilah quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib. Nabi Muhammad adalah keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai.Pada tahun 671, Nabi Muhammad lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahilliyah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya nabi Muhammad kembali ke Mekkah dalam misi membebaskan kota mekkah tanpa pertumpahan darah.
Pada masa selanjutnya Mekkah berada di bawah administrasi khalifah yang berpusat di Madinah, serta para raja yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Baghadad (Dinasti Abbasiyah) dan Turki (Usmaniyah) yang ketika itu di bawah Syarif Hussein. Kemudian disatukan di bawah pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz ibnu Saud sampai sekarang yang merupakan pelayan kedua kota suci
.


Syarat, Rukun dan Wajib Umrah

Syarat Umrah
    • Islam
    • Baligh (dewasa)
    • Aqil ( berakal )
    • Merdeka
    • Istitha'ah

Rukun Umrah
    • Niat Ihram
    • Thawaaf Umrah
    • Sa'i
    • Cukur (gunting rambut)
    • Tertib
      Rukun tidak boleh ditinggalkan (harus dilaksanakan). Bila tidak dilaksanakan umrahnya tidak sah.

Wajib Umrah
    • Berihram dari miqot, bila melanggar (tidak melaksanakan) wajib umrah, umrahnya tetap syah tapi harus bayar dam